DAFTAR ISI
1. Hardware [Kembali]
2. Rangkaian Simulasi [Kembali]
3. Flowchart[Kembali]
4. Listing Program[Kembali]
byte pin[] = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}; //Deklarasi pin yang digunakan pada 7-segment dengan tipe data byte
void setup() //Semua kode dalam fungsi ini hanya dieksekusi sekali
{ for (int i = 0; i < 9; i++) //Kondisi perulangan dari 0 hingga batas kecil dari 9; Increase
{
pinMode(pin[i], OUTPUT); //Deklarasi pin yang digunakan sebagai OUTPUT
}
}
void loop() //Semua kode dalam fungsi ini di eksekusi berulang
{
digitalWrite(2, HIGH); //Pin 2 Seven segment hidup
digitalWrite(3, LOW); //Pin 3 Seven segment mati
digitalWrite(4, LOW); //Pin 3 Seven segment mati
digitalWrite(5, LOW); //Pin 3 Seven segment mati
digitalWrite(6, LOW); //Pin 3 Seven segment mati
digitalWrite(7, HIGH); //Pin 7 Seven segment hidup
digitalWrite(8, HIGH); //Pin 8 Seven segment hidup
digitalWrite(9, HIGH); //Pin 9 Seven segment hidup
}
|
5. Video Simulasi [Kembali]
Analisa
Pada saat melakukan percobaan dapat diamati bahwa LED pada 7-segmen akan menyala pada saat diberi logika “HIGH” atau 1. Maka dapat diketahui bahwa jenis 7-segmen yang digunakan adalah common katoda. 7 segmen common katoda dapat dilihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada 7-segmen common katoda, semua bagian katoda pada LED 7-segmen disatukan kemudian akan dihubungkan ke ground. Sehingga, saat LED pada 7-segmen menerima sumber, pada program berlogika 1 atau “HIGH” maka LED akan menyala. Ini disebut juga dengan “active high”.
6. Kondisi [Kembali]
7. Link Download [Kembali]
- HTML Link Download
- Simulasi Proteus Link Download
- Listing Program Link Download
- Video Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar